Page 179 - Gemilang Peradaban Islam
P. 179
Safawi yang beraliran Syiah merupakan ancaman langsung
terhadap wilayah kekusaannya. Konflik antar dua kerajaan
tersebut berlangsung lama meskipun pernah berhenti
sejenak ketika terjadi perdamaian pada masa Shah Abbas I.
Namun tak lama kemudian Abbas meneruskan konflik
tersebut, dan setelah itu ia dapat dikatakan tidak ada lagi
perdamaian antara dua kerajaan tersebut.
Penyebab lainnya adalah rusaknya moral para
pemimpin yang melanda pada saat itu di kerajaan Safawi. Ini
turut mempercepat proses kehancuran kerajaan tersebut.
Sulaiman, di samping pecandu berat narkotik, juga
menyenangi kehidupan malam dengan para haremnya
selama tujuh tahun dan sama sekali tidak memperdulikan
tatanan kepemerintahan. Begitu juga Sultan Husain.
Penyebab penting lainnya adalah karena pasukan
budak-budak yang dibentuk Abbas I tidak lagi memiliki
semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini
disebabkan karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara
terlatih dan tidak melalui proses pendidikan rohani seperti
yang dialami oleh Qizilbash. Sementara itu yang baru
ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang sama
dengan Qizilbash sebelumnya.
Tidak kalah pentingnya dari sebab-sebab tersebut di
atas adalah sering terjadi konflik intern dalam bentuk
perebutan kekuasaan di kalangan istana.
C. Faktor Kehancuran Dinasti Mughal
Setelah satu setengah abad Dinasti Mughal berada pada
pucuk kejayaannya, para pelanjut Aurangzeb tidak sanggup
mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh Sultan-
170 | Asep Solikin