Page 181 - Gemilang Peradaban Islam
P. 181
Zulfikar Khan, putra Azad Khan, wazir Aurangzeb. Azimus
Khan meninggal dan diganti oleh putranya Jihandar Syah,
yang pada waktu itu mendapat tantangan dari adiknya
sendiri yang bernama Farukh Siyar pada tahun 1712. Dan
Jihandar Syah dapat disingkirkan oleh Farukh Siyar setahun
setelah kekuasaannya.
Farukh Siyar berkuasa sampai tahun 1719 dengan
dukungan kelompok Sayid. Namun ia sendiri tewas di tangan
para pendukungnya tersebut. Sebagai gantinya Muhammad
Syah menduduki posisi pengganti dirinya. Namun ia dan
pendukungnya terusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan
Nadir Syah yang sebelumnya telah berhasil melenyapkan
kekusaan Safawi di Persia. Keingiann Nadir Syah untuk
menaklukkan kerajaan Mughal terutama karena
menurutnya, kerajaan ini banyak sekali memberikan
dukugan kepada pemberontak Afghan di daerah Persia.
Oleh karena itu pada tahun 1739, dua tahun setelah
menguasai Persia, ia menyerang kerajaan Mughal.
Muhammad Syah tidak dapat bertahan dan mengaku tunduk
kepada Nadir Syah. Muhamad Syah kembali berkuasa di
Delhi setelah ia bersedia memberi hadiah yang banyak
kepada Nadir Syah. Dan kerajan Mughal baru dapat kembali
membangun setelah jabatan wazir dipegang oleh Chin Qilich
Khan yang bergelar Nizam Al-Muluk. Hal ini karena ia
mendapat dukungan dari Marathas. Akan tetapi tahun 1732
Nizam Al-Mulk meninggalkan Delhi dan menuju Hiderabad
dan menetap di sana.
Konflik-konflik yang berkepanjangan mengakibatkan
pengawasan terhadap daerah melemah. Pemerintahan
daerah satu persatu mulai melepaskan kepercayaan kepada
172 | Asep Solikin