Page 186 - Gemilang Peradaban Islam
P. 186
Pada tahun 1770 M, tentara Rusia mengalahkan armada
kerajaan Usmani di sepanjang pantai Asia Kecil. Akan tetapi
tentara Rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh Sultan
Mustafa III (1757-1774) yang segera dapat mengkonsolidasi
kekuatannya.
Sultan Mustafa III diganti oleh saudaranya Sultan Abdul
Hamid (1774-1789) seorang yang lemah. Tidak lama setelah
naik tahta di Kutchuk Kinarja ia mengadakan perjanjian yang
dinamakan perjanjian Kinarja dengan Katerin II dari Rusia.
Isi perjanjian Kinarja dengan Katerin II antara lain:
1. Kerajan Usmani harus menyerahkan benteng-
benteng yang berada di laut hitam kepada Rusia dan
memberi izin kepada armada Rusia untuk melintasi
selat yang menghubugkan laut hitam dengan laut
putih.
2. Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan Kirman
(Crimea).
Demikianlah proses kemunduran yang terjadi di
kerajan Usmani selama dua abad lebih setelah Sultan
Sulaiman Al-Qonuni. Tidak ada tanda-tanda membaik
sampai paruh pertama abad ke 19 M. Oleh karena itu satu
persatu negeri di Eropa yang pernah dkuasai kerajaan ini
memerdekakan diri. Bukan hanya negeri-negeri di Eropa
yang sedang mengalami kemajuan yang memberontak
terhadap kekuasaan kerajaan Usmani, tetapi juga beberapa
daerah di timur tengah mencoba bangkit memberontak.
Di Mesir, kelemahan-kelemahan kerajaan Usmani
membuat Mamalik bangkit kembali. Di bawah
kepemimpinan Ali Bey, pada tahun 1770, Mamalik kembali
berkuasa di Mesir sampai datangnya Napoleon Bonaperte
Gemilang Peradaban Islam | 177