Page 185 - Gemilang Peradaban Islam
P. 185
tersebut. Langkah-langkah perbaikan kerajaan mulai
diusahakan Sultan Murad IV(1623-1640 M). Pertama-
pertama ia mencoaba menyusun dan menertibkan
pemerintahan. Pasukan Jenisari yang pernah
menumbangkan Usman II dapat dikuasainya. Akan tetapi
masa pemerintahannya berakhir sebelum ia berhasil
menjernihkan situasi negara secara keseluruhan.
Situasi politik yang sudah mulai membaik kembali
merosot pada masa pemerintahan Ibrahim (1640-1648 M),
karena ia termasuk orang yang lemah. Pada masanya ini
orang-orang Venesia melakukan peperangan laut melawan
dan berhasil mengusir orang-orang Turki Utsmani dari
Cyprus dan Creta tahun 1645 M. Kekalahan itu membawa
Muhammad Koprulu (berasal dari Kopru dekat Amasia di
Asia kecil) ke kedudukan sebagai wazir atau Shadr Al-
A’zham (Perdana Mentri) yang diberi kekuasaan absolut.
Ia berhasil mengembalikan peraturan dan
mengkonsolidasikan stabilitas keuangan negara. Setelah
Koprulu meninggal (1661 M), jabatannya dipegang oleh
anaknya. Ibrahim. Ibrahim menyangka bahwa kekuatan
militernya sudah pulih sama sekali. Karena itu, ia menyerbu
Hongaria dan mengancam Vienna. Namun perhitungan
Ibrahim meleset, ia kalah dalam pertempuran itu berturut-
turut. Pada masa-masa selanjutnya wilayah Turki Utsmani
yang luas itu sedikit demi sedikit terlepas dari
kekuasaannya, direbut oleh negara-negara wilyah Eropa
yang baru mulai bangun pada tahun 1699 M. Maka dalam
menyiasati kekalahannya terjadilah perjanjian Karlowith
yang memaksa Sultan untuk menyerahkan seluruh Hongaria,
sebagian besar Slovenia, dan Krowasia kepada Hapsburg dan
Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea dan sebagian Dalmatia
kepada orang-orang Venesia.
176 | Asep Solikin