Page 184 - Gemilang Peradaban Islam
P. 184
Walaupun Sultan Murad III (1574-1595 M)
berkepribadian jelek dan suka memperturutkan hawa
nafsunya, kerajan Usmani pada masanya berhasil menyerbu
Kaukasus dan menguasai Tiflis di Laut Hitam (1977 M),
merampas kembali Tabriz, ibu kota Safawi, menundukan
Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia dan
mengalahkan gubernur Bosnia pada tahun 1593 M.
Namun kehidupan moral Sultan yang jelek
menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.
Kekacauan ini makin menjadi-jadi dengan tampilnya Sultan
Muhamad III (1595-1603 M), pengganti Murad III, yang
membunuh saudara laki-lakinya berjumlah 19 orang, dan
menenggelamkan janda-janda ayahnya yag berjumlah 10
orang demi kepentingan pribadi.
Dalam situasi yang kurang baik itu, Austria berhasil
memukul kerajaan Usmani. Meskipun Sultan Ahmad I (1603-
1617 M), pengganti Muhamad III sempat bangkit untuk
memperbaiki situasi dalam negeri, tapi kejayaan kerajan
Usmani di mata bangsa-bangsa Eropa sudah mulai memudar.
Sesudah Sultan Ahmad I (1603-1617 M), situasi semakin
menjadi buruk dengan naiknya Mustafa I pada masa
pemerintahannya yang pertama (1617-1618 M) dan kedua
(1622-1613).
Karena gejolak politik dalam negeri tidak bisa
diatasinya, Syaih Al-Islam mengeluarkan fatwa agar ia turun
dari tahta dan diganti oleh Usman II (1618-1622). Namun
Usman II ini juga tidak mampu memperbaiki keadaan. Dalam
situasi demikian bangsa Persia bangkit mengadakan
perlawanan merebut wilayahnya kembali.
Kerjaan Usmani sendiri pada akhirnya tidak mampu
berbuat banyak dan terpaksa melepaskan wilayah Persia
Gemilang Peradaban Islam | 175