Page 180 - Gemilang Peradaban Islam
P. 180

Sultan  sebelumnya.  Pada  abad  ke  18  M  kerajaan  ini
               memasuki masa kemunduran.
                   Kekuasaan    politiknya   mulai   merosot,   suksesi
               kepemimpinan  di  tingkat  pusat  menjadi  ajang  perebutan,
               gerakan  Sepratis  Hindu  di  India  Tengah,  Sikh  di  belahan
               utara  dan  Islam  di  bagian  timur  semakin  lama  semakin
               mengancam  kekuasaan  kerajaan  Mughal  itu  sendiri.
               Sementara itu, para pedagang Inggris yang untuk pertama
               kali  diizinkan  oleh  Jehangir  menanamkan  modal  di  India,
               dengan didukung oleh kekuatan persenjataan semakin kuat
               menguasai wilayah pantai.
                   Pada  masa  Aurangzeb,  pemberontakan  terhadap
               pemerintahan  pusat  memang  sudah  muncul,  tetapi  dapat
               diatasi. Pemberontakan itu bermula dari tindakan-tindakan
               Aurangzeb  yang  dengan  keras  menerapkan  pemikiran
               puritanismenya.  Setelah  ia  wafat,  penerusnya  rata-rata
               lemah  dan  tak  mampu  menghadapi  problema  yang
               ditinggalkannya.

                   Sepeningal Aurangzeb (1707), tahta kerajaan dipegang
               oleh  Muazam,  putra  tertua  Aurangzeb  yang  sebelumnya
               menjadi penguasa di Kabul. Putra Aurangzeb ini kemudian
               bergelar Bahadur Syah. Ia menganut aliran Syiah. Pada masa
               pemerintahannya  yang  berjalan  selama  lima  tahun,  ia
               dihadapkan  oleh  perlawanan  Sikh  sebagai  akibat  dari
               tindakan  ayahnya.  Ia  juga  dihadapkan  pada  perlawanan
               penduduk  Lahore  karena  sikapnya  yang  terlampau
               memaksakan ajaran syiah kepada mereka.

                   Setelah  Bahadur  Syah  meninggal,  dalam  jangka  waktu
               yang  cukup  lama,  terjadi  perebutan  kekusaan  dikalangan
               keluarga  istana.  Bahadur  Syah  digantikan  oleh  putranya,
               Azimus Syah. Akan tetapi, pemerintahannya ditentang oleh

                                             Gemilang Peradaban Islam | 171
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185