Page 295 - Gemilang Peradaban Islam
P. 295

bertauhid  dan  masih  dalam  keadan  syirik  khaufi.  Oleh
            karena  Tuhan  melarut  dalam  diri  hamba-Nya  yang
            dikehendaki-Nya, maka tauhid si hamba yang dikehendaki
            itu adalah terhadap diri yang Fana Al-Fana di mana diri telah
            berubah kepada dia yang Al-Haq.
                 Salah  satu  teorinya  yang  lain  adalah  adanya  Nur
            Muhammad.      Al-Khallaj   memandang   kepada    Nabi
            Muhammad kepada dua bentuk yang berbeda satu sama lain.
            Satu bentuk kepada nur Muhammad yang qodim yang telah
            ada  sebelum  adanya  yang  maujud  ini  dan  dari  padanya
            terpancar  segala  macam  ilmu  dan  pengetahuan  yang  gaib.
            Yang  kedua  adalah  bentuk  nabi  yang  diutus  keadaannya
            baru,  dibatasi  oleh  tempat  dan  waktu  dan  dari  sini  lahir
            kenabian dan kewalian.
                 Ide  nur  Muhammad  itu  menghendaki  adanya  Insan
            Kamil sebagai manifestasi sempurna pada manusia. Dari sini
            Al-Khallaj menampilkan insan kamil itu bukan pada diri Nabi
            Muhammad sendiri tetapi kepada nabi Isa Al-Masih. Bagi Al-
            Khallaj Isa Al-Masih adalah Al-Syahid ‘ala Wujudillah, tempat
            tajalli dan berujudnya Tuhan. Demi-kian juga hidup kewalian
            yang sesungguhnya ada pada kehidupan Isa Al-Masih itu.

                 Dengan teori hulul dan insan kamil itu tidak dapat lagi
            diberikan batas diri dan bahkan batas agama, ia berbicara
            tentang roh universal dan jiwa universal. Oleh karena itu ia
            berbicara tentang agama-agama dalam kesatuan yang tidak
            berbeda antara yang satu dengan yang lain dan dengan satu
            Tuhan  untuk  semuanya  baik  dahulu  maupun  sekarang.
            Pembatasan-pembatasan dalam ibadah pun ditolak oleh Al-
            Khallaj seperti adanya Ka’bah sebagai pusat haji.





            286 | Asep Solikin
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300