Page 290 - Gemilang Peradaban Islam
P. 290

hamba yang apabila makan yang halal dengan sekedarnya
               saja bergelimang dengan ilmu yang membawa ahwal mereka
               pada  aulia  dan  para  Rasul,  dan  mereka  tidak  akan
               mendengar  dalam  wujud mereka  kecuali  suara kebenaran
               sejati.  Bagi  Al-Junaid,  seorang  sufi  adalah  manusia  taqwa
               dengan akhlak yang mewarisi para Nabi dan Rasul sepanjang
               masa  dan  pekerjaan  itu  menambah  wawasan  dan
               mempertajam keimanan terutama membentengi tauhid.
                   Ajaran Tauhid Al-Junaidi

                   Ajaran  tauhid  Al-Junaid  begitu  sederhana  dan  sesuai
               dengan garis ahli kalam. Ia menyatakan bahwa tauhid adalah
               memisahkan  dzat  yang  qodim  dari  yang  hadits  atau  yang
               baru. Sedang arti tauhid bagi Al-Junaid adalah:” Mengesakan
               Allah sesempurna-sempurnanya keesaan. Bahwa Allah maha
               Esa  yang  tidak  beranak  dan  tidak  diperanakan.  Tidak
               berbilang  dan  tidak  bersusun  dan  tidak  ada  yang  serupa
               dengan Dia  dan  tidak  pula  menyerupai  sesuatu,  Dia  maha
               mendengar  dan  maha  melihat”.  Tauhi  Al-Junaid  adalah
               tauhid  berdasarkan  tanzih  dan  taqdis  hingga  tauhid  itu
               merupakan ilmu dan pernyataan kita bahwa dia sendiri saja
               yang maha Esa maha tidak terbatas sedang selain Dia adalah
               berbilang dan amat terbatas dan baharu.
                   Pengakuan  tauhid  merupakan  penegasan  manusia
               bahwa ia tetap konsisten dengan tauhid yang diikrarkannya
               di  masa  berada  dan  dalam alam  arwah sebagaimana  yang
               dinyatakan  Allah  dalam  Al-Quran  surat  Al-Arof  ayat  172
               inilah  sumber  kepasrahan,  pengabdian  dan  keutamaan.
               Amaliah tasawuf melalui maqomat dan ahwal menghasilkan
               keesaan  syuhud  atau  wahdatussyuhud.  Tetapi  wahdatus-
               syuhud di sini bukan maqom, bukan ilmu dan bukan tafsiran
               falsafi seperti yang  dikemukakan  seperti  para  sufi,  namun


                                             Gemilang Peradaban Islam | 281
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295