Page 288 - Gemilang Peradaban Islam
P. 288

tampak jelas dalam kehidupan dan pelajaran-pelajaran yang
               diberikannya.  Tasawuf  bagi  Junaid  Al-Baghdadi  tidak  lain
               adalah  berbudi  pekerti  yang  baik  dan  meninggalkan  budi
               pekerti yang buruk. Baik buruknya sesuatu diukur dengan
               syariat, karenanya tasawuf harus berdasar pada syariat itu
               sendiri.
                   Dalam  uraian  lain  Junaid  Al-Baghdadi  menyatakan
               bahwa tasawuf adalah memurnikan hati dalam berhubungan
               dengan makhluk lain, meninggalkan sifat alamiah menekan
               sifat-sifat manusia menghindari godaan jasmani, mengambil
               sifat-sifat  rohani,  mengikatkan  diri  pada  ilmu  hakikat,
               mengingat kepada Allah dan mengikuti Rasul.

                   Junaid  Al-Baghdadi  mengajarkan  kepada  kita  bahwa
               segala  jalan  yang  dilalui  para  sufi  seluruhnya  tertutup
               kecuali  jalan  yang  telah  ditetapkan  Allah  dan  Rasul-Nya.
               Dengan kata lain, tasawuf Junaid Al-Baghdadi berdasarkan
               kepada  Al-Quran  dan  Sunah  Rasulullah,  mewujudkan
               keseimbangan  antara  lahir  dan  bathin, antara  hakikat  dan
               syariat, antara ilmu dan amal shaleh,

                   Bagi  Junaid  Al-Baghdadi  tasawuf  yang  meninggalkan
               syariat  adalah  tercela  dan  tidak  bisa  diikuti.  Pada  masa
               Junaid  Al-Baghdadi,  sudah  ada  kalangan  tertentu  dalam
               lingkungan sufi yang bertingkah laku tidak mengikuti syariat
               karena menganggap dirinya sebagai sufi yang sudah sampai
               maqom tertinggi dan tidak memerlukan lagi syariat. Ketika
               masalah  ini  ditanyakan  kepada  Junaid  Al-Baghdadi  ia
               menyatakan bahwa “Orang yang berbuat zina dan mencuri
               lebih  baik  dari  pada  orang  yang  berbuat  demikian”.  Oleh
               karena itu Junaid Al-Baghdadi menganggap amat mendasar
               bahwa  sufi  sejak  menempuh  tingkat  permulaan  kepada
               tingkat  tertinggi,  tetap  berpegang  teguh  kepada  Al-Quran


                                             Gemilang Peradaban Islam | 279
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293