Page 38 - Gemilang Peradaban Islam
P. 38
Al-Jabariyah
Manusia laksana wayang yang hanya mengikuti apa yang
dalang inginkan. Begitu pula manusia dalam menjalankan
kehidupannya. Manusia tidak memiliki daya, upaya, usaha
dan kehendak dalam menjalani kehidupannya. Mereka serba
terpaksa dalam menjalani sesuatu dan tak ada pilihan lain
bagi mereka.
Dalam memehami aliran ini, tak ada asal-usul yang jelas
siapa dan kapan aliran ini berdiri. Namu secara umum para
ahli berpendapat bahwa paham ini lahir dari orang Yahudi
yang memang telah membawanya dalam sejarah bangsa
Arab kuno. Mereka juga melandaskan ajaran ini pada ajaran
Zoroaster dan Manu yang selalu bersifat pasrah pada
kenyataan yang ada dan tak mampu mengerahkan
kemampuannya untuk berbuat sesuatu. Akibat dari paham
ini maka masyarakat Arab kuno yang hidup dalam
kesederhanaan yang jauh dari potensi ilmiah, terpaksa
menyesuaikan hidup mereka dengan kondisi-kondisi alam
yang selalu mengatur mereka dan tempat mereka
bergantung. Akibatnya mereka pun merasa lemah dalam
menjawab tantangan hidup yang ada. Oleh karena itu pada
akhirnya mereka hidup dalam sikap yang fatalistis. Konon
yang pertama kali menyebarkan ajaran ini adalah seorang
Yahudi dari Syam yang bernama Ja’ad din Dirham
Sesuai dengan namanya Al-Jabariah, maka paham ini
selalu menyerahkan segala sesuatu, baik buruknya
perbuatan kepada Allah SWT. Manusia dalam pandangan
mereka tak mampu melawan atas kehendak Tuhan. Sebab
mereka meyakini bahwa Allah pemilik segala kekuasaan
yang mutlaq dan semua sesuatu berasal dari-Nya. Maka
dalam menanggapi hal ini timbul berbagai pertanyaan yang
Gemilang Peradaban Islam | 29