Page 33 - False Information
P. 33

pengguna     berinteraksi    dalam    aplikasi    tigadimensi
                                menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata.

                                 Selain itu, mesin pencari seperti Google dan aplikasi media
                            sosial  seperti  Facebook,  YouTube  dan  Twitter  memberlakukan
                            langkah-langkah  untuk  membatasi  penyebaran  false  information
                            dan mengarahkan pengguna ke sumber yang dapat diandalkan.
                                 Juga  harus  dicatat  bahwa  sebagian  besar  pemeriksa  fakta
                            online  didasarkan  pada  koreksi  dengan  database  fakta  yang
                            diverifikasi.   Meskipun    dapat    sangat    berguna     dalam
                            mengidentifikasi cerita palsu tentang fakta yang sudah mapan dan
                            juga untuk melatih algoritme pembelajaran mesin, metode ini tidak
                            dapat membantu kami menentukan kebenaran informasi baru yang
                            masuk  tentang  pengembangan  cerita,  seperti  yang  sering  terjadi
                            pada crop terbaru berita palsu seputar pemilihan umum, bencana,
                            dan  penembakan  massal.  Oleh  karena  itu,  diperlukan  pandangan
                            yang  lebih  komprehensif  tentang  berita  palsu,  yang  tidak  hanya
                            memeriksa  fakta,  tetapi  juga  karakteristik  linguistik  dari  berita
                            tersebut,  sumbernya,  dan  jaringan  yang  terlibat  dalam
                            penyebarannya secara online. Ini terutama benar mengingat bahwa
                            ketika  memberi  label  dan  membedakan  antara  informasi  yang
                            bermasalah,  jarang  ada  karakter  yang  saling  eksklusif  karena
                            maknanya sering memiliki batas yang tumpang tindih (Jack, 2017).


                                 Platform  media  sosial  (seperti  Twitter, Facebook, dan  Sina
                            Weibo)  telah merevolusi  cara  penyebaran  informasi,  yang  sangat
                            meningkatkan kecepatan, volume, dan variasi transmisi informasi.
                            Namun, media sosial memfasilitasi penyebaran fakta dan informasi
                            palsu  dengan  cepat.  Menurut  survei  terbaru  oleh  Knight
                            Foundation,      Amerika  memperkirakan  bahwa  65%  berita  yang
                            mereka  lihat  di  media  sosial  adalah  berita  palsu.  Selain  itu,




                            28 | Laksminarti, Karyanti & Mita Sari
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38