Page 9 - False Information
P. 9
menjangkau publik - terutama selama krisis - membutuhkan lebih
dari sekadar media arus utama, beberapa di antaranya berada di
balik pembayaran. Saluran media sosial diperlukan untuk
menjangkau sebagian besar populasi dengan cepat dan
mendapatkan umpan balik tentang penanganan krisis serta untuk
mengetahui tentang keprihatinan spesifik dari berbagai segmen
populasi (World Health Organization, 2020)
Banyak yang telah dikatakan tentang bagaimana upaya
otoritas lokal Wuhan untuk menjaga kerahasiaan dan menunda
perilisan informasi penting - termasuk pengetahuan bahwa virus
dapat menyebar di antara manusia - mengakibatkan tragedi Wuhan
dan penyebaran virus melalui China dan ke seluruh dunia (Zhang,
2020). Komunikasi publik selanjutnya dari China dan berbagi
informasinya meningkat seiring dengan respons wabah, yang
menyebabkan wabah memuncak dan terkendali di negara itu sejak
Februari. Sementara itu, pendekatan komunikasi risiko publik
Singapura, termasuk pidato Perdana Menteri Lee Hsien Loong
pada 8 Februari 2020, dipuji oleh para ahli sebagai model untuk
mengurangi kepanikan dan rumor (Hsu et al., 2020).
Gold H (Hsu et al., 2020) Hal yang sama pentingnya dengan
berbagi informasi yang tepat waktu dan transparan adalah upaya
untuk memerangi 'misinfodemik' tentang virus.Telah ada epidemi
informasi yang salah secara online dan di media sosial tentang
'obat' untuk virus dan bahwa itu adalah senjata biologis yang
direkayasa di Institut Virologi Wuhan. Tham (Hsu et al., 2020)
Pemerintah Singapura telah mengambil sikap aktif terhadap
penyebaran informasi yang salah mengenai wabah tersebut,
menerbitkan klarifikasi di situs webnya untuk rumor besar yang
beredar dan bahkan menerapkan undang-undang berita palsu
4 | Laksminarti, Karyanti & Mita Sari