Page 9 - Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil Ka’talino, Bacuramin Ka’saruga, Basengat Ka’jubata
P. 9
Fenomena Pelecehan Seksual
Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak Kasus
kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak tentu saja
tidak dapat terlepas dari sistem pendidikan di Indonesi. Para orang
tua merasa bahwa di lingkungan pendidikan saja anak bisa
mengalami pelecehan seksual. UNICEF pada tahun 2014 (Indanah,
2016) mengungkapkan bahwa sekitar 120 juta anak di seluruh
dunia atau lebih dari 100 anak telah menjadi korban pelecehan
seksual di bawah usia 20 tahun. Ketua Komisi Nasional
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa di
tahun 2013 terdapat 925 kasus pelecehan seksual terhadap anak
yang telah ditangani oleh KPAI, pelaku dimulai dari kerabat, guru,
teman temannya. Bahkan ditiga tahun terakhir ini sejumlah 3500-
3600 kasus yang ditangani oleh KPAI (Indanah, 2016).
Orang dewasa yang berada di sekitar anak harusnya peka
terhadap masalah-masalah pelecehan seksual terhadap anak.
Terjadinya pelecehan seksual bukan saja karena orang dewasa
yang berada dilingkungan anak kurang peduli tetapi juga karena
anak kurang mendapatkan pendidikan seks di usia dini. Maraknya
fenomena pelecehan seksual yang terjadi terhadap anak. Menurut
Undang-undang No 35 Tahun 2014 Pasal 1 poin 1 Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan.
Fenomena kasus yang melibatkan anak dan perempuan di
Kalteng terus meningkat. Khususnya kasus kekerasan dan
pelecehan seksual. Berdasarkan catatan dari Subdit Renakta
Ditreskrimum Polda Kalteng, terungkap kalau kasus tersebut selalu
meningkat setiap tahun. Berdasarkan data yang dihimpun.
Tahun 2013 terdapat 27 kasus, tahun 2014 terdapat 41 kasus,
tahun 2015 terdapat 93 kasus , tahun 2016 dari Januari-April 31
kasus dan terus meningkat hingga tahun 2018 (Kalteng Pos 23 juli
2018). Kasubdit IV Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat
2 Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah
Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata