Page 16 - Stenochlaena Palutris Bedd
P. 16
Stenochlaena Palutris Bedd
hingga menurunkan fungsi reproduksi pria (infertilitas). Beberapa
dampak hiperlipidemia pada sistem reproduksi pria antara lain;
penurunan motilitas spermatozoa, abnormalitas morfologi
spermatozoa, hambatan sekresi hormone testosterone serta LH
(Luteinizing Hormone), degenerasi sel leydig dan gangguan
spermatogenesis
Kondisi hiperlipidemia tidak dapat terlepas dari metabolisme
lipid dalam tubuh, Lipid dalam tubuh berasal dari diet lipid dan
sintesis lipid oleh sel-sel hati dan sel-sel tubuh kecuali sel darah
merah. Lipid hasil pencernaan makanan dari usus akan dibawa oleh
kilomikron menuju pembuluh darah sedangkan lipid hasil sintesis
sel-sel hati dibawa menuju pembuluh darah oleh lipoprotein. Proses
terjadinya hiperlipidemia pada tahap ini ialah apabila terlalu banyak
mengonsumsi makanan berlemak sehingga lipid yang dibawa ke
pembuluh darah dari usus pun lebih banyak. Sementara itu
peningkatan sintesis lipid oleh hati juga dapat menimbulkan kondisi
hiperlipidemia (Mycek et al., 2001).
Tahap berikutnya lipid yang berada pada pembuluh darah
dalam bentuk kilomikron dan lipoprotein akan diurai oleh
lipoprotein lipase untuk disimpan dalam sel dan jaringan. Peran dari
reseptor-reseptor lipoprotein yang terdapat pada sel di tahap ini
sangat penting untuk dapat mengurai lipid untuk disimpan.Kondisi
hiperlipidemia di tahap ini diakibatkan oleh menurunnya aktivitas
lipoprotein lipase sehingga lipid yang ada dalam pembuluh tidak
dapat disimpan di sel dan jaringan (Marks et al., 2000). Selain itu,
lipoprotein yang teroksidasi seperti LDL teroksidasi tidak dapat
dikenali oleh reseptor LDL pada sel, sehingga lipid tetap ada di
pembuluh darah dan tidak disimpan dalam sel. LDL teroksidasi ini
akan memicu makrofag untuk mengeliminasi LDL tersebut dari
pembuluh secara endositosis. Makrofag yang terlalu banyak
[7]