Page 10 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 10
Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
BAB I
PENDAHULUAN
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari
bahasa Sanskerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi dan
daya yang berarti budi atau akal. Prasetya (2004: 28) mengatakan
bahwa “budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata
majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka
membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya
dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa suatu masyarakat.
Sedangkan, kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa
masyarakat tersebut”. Arti kebudayaan adalah amat luas, yang
meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata
kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar dan yang semuanya
tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Kata sastra berasal dari kata Sanskerta, dibentuk dari akar kata
„sas‟ yang artinya mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, dan
akhirnya „-tra‟ yang berarti alat, atau serana. Karena itu, kata sastra
berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Arsyad (1998: 3-4)
mengatakan bahwa “sebuah karya sastra yang bersumber dari
kenyataan hidup yang terdapat di dalam masyarakat. Akan tetapi
karya sasta bukan hanya mengungkapkan kenyataan-kenyataan
objektif itu saja, melainkan juga menampilkan pandangan, tafsiran,
dan nilai-nilai kehidupan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi
pengarangnya, yang kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Itulah sebabnya, menurut pengertian mutakhir, karya sastra adalah
karya yang bersifat kreatif-imajinasi.
Cabang kebudayaan yang sangat berperan di dalam
membudayakan manusia adalah sastra. Ada dua alasan yang
mendukung pernyataan ini. Pertama, sastra merupakan karya seni
1