Page 45 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 45
Lastaria, M.Pd.
BAB VI
DAYAK NGAJU
A. Masyarakat Dayak Ngaju (Kapuas)
Kata Dayak adalah sebutan yang umum di Kalimantan, bahkan
di seluruh Indonesia, yang setiap orang yang mendengar kata
“Dayak” sudah tentu tertuju pandangannya kepada salah satu dari
suku-suku di Indonesia, yang mendiami pulau Kalimantan. O.K.
Rachmat dan R. Sunardi (dalam Riwut, 1979: 211) mengatakan
“kata Dayak adalah perkataan untuk menamakan stam-stam yang
tidak beragama Islam yang mendiami pedalaman Kalimantan, dan
istilah ini diberikan oleh bangsa Melayu dipesisir Kalimantan yang
berarti orang gunung”.
Suku Dayak atau orang Dayak adalah penduduk asli yang
sebagian besar menghuni daerah pedalaman Kalimantan. Kata
Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk
menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan
Kalimantan umumnya dan Kalimantan Barat khususnya, (walaupun
kini banyak masyarakat Dayak yang telah bermukim di kota
kabupaten dan propinsi) yang mempunyai kemiripan adat istiadat
dan budaya dan masih memegang teguh tradisinya.
Suku Dayak adalah suku asal kalimantan yang hidup
berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya.
Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang
Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri
sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan
agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Mamut
Menteng Ureh Utusku”, yang berarti seseorang yang memiliki
kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang
mundur. J. Danandjaja (dalam Koentjaraningrat, 1999: 119)
36