Page 12 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 12
ASAL USUL TAPEAN LISUNG
Oleh: Lastaria
T
apean Lisung adalah penamaan salah satu anak sungai yang
terletak di kecamatan Mantangai kabupaten Kapuas atau
lebih tepatnya di desa Mantangai Hulu. Sekitar tahun 1930-
an di tepian sungai anak sungai ada sebuah rumah betang yang
dihuni oleh puluhan kepala keluarga. Menurut informasi dari warga
sekitarnya bahwa rumah betang tersebut mampu menampung 50
kepala keluarga dalam satu betang. Bentuk rumah betang dibangun
memanjang dengan ketinggian setinggi kepala manusia dewasa.
Meskipun jumlah penghuni dalam satu betang cukup banyak tetapi
penghuninya saling menghormati, menghargai, dan selalu hidup
rukun. Hidup rukun menjadi simbolis dari rumah betang tersebut
karena selama warga hidup bersama di rumah betang tidak pernah
sekalipun ada pertengkaran ataupun keributan yang terjadi antara
penghuninya.
Masyarakat pada zaman dulu belum mengenal alat penggilingan
padi ataupun mesin penggiling padi. Segala sesuatu dilakukan dengan
cara manual salah satunya untuk mengupas padi dilakukan dengan
cara ditumbuk. Pemanfaatan alam merupakan salah satu cara
manusia untuk bertahan hidup di zamannya sehingga dibuatlah
lesung dan alunya dari pohon besar yang digunakan untuk mengupas
padi dan menumbuk beras menjadi tepung. Istilah dalam bahasa
Dayak Ngaju lesung disebut sebagai “lisung” dan alu sebut “halu”.
Dikisahkan oleh narasumber atau tetua masyarakat bahwa
penamaan desa Tapean Lisung berawal dari suatu peristiwa.
Seminggu yang akan mendatang dikabarkan ada salah satu warga
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 1