Page 143 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 143
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
Takmad Diningrat. Petuah ini, bisa dikatakan seperti hasil
kekuatan ngaji rasa Takmad Diningrat ketika memperoleh
dari hasil semedi atau meditasinya. Takmad Diningrat tidak
menulis petuah-petuah tersebut dengan tangannya sendiri,
karena beliau tidak dapat membaca dan menulis. Oleh karena
itu, sebagaimana dalam tradisi agama-agama besar lainnya,
seluruh murid Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu segera
menulis ketika Takmad Diningrat memberikan wejangannya
yang dianggap oleh pengikutnya sebagai sabda pangeran alam.
Sabda atau petuah Takmad Diningrat tersebut lalu
ditulis oleh empat orang pengikut Suku Dayak Hindu Budha
Bumi Segandu senior yang juga disegani oleh para anggota
lainnya. Memahami bimbingan spiritualit komunitas ini
tak akan sempurna sebelum benar-benar mengkaji inti dari
spiritualitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu tersebut.
Oleh karena itu, penulis mendapatkan kesempatan untuk
mengcopy petuah-petuah tersebut dan menterjemahkannya
ke dalam bahasa Indonesia. Secara garis besar terdapat
dua serat/tulisan yang menjadi pedoman komunitas ini,
yaitu; serat tutur Takmad Diningrat yang berisi sejarah alam
manunggal nur alam dan serta serat pewayangan atau Aturan
Hidup Bumi Segandu
Secara garis besar serat atau wejangan tersebut dapat
disimpulkan oleh penulis sebagai berikut:
1. Primbon Sejarah Alam Manunggal Nur Alam. Dalam
serat-serat ini berisi:
b. Ajian Sejarah Krakatau (hal. 1)
c. Ajian Puser Bumi (hal. 5)
d. Gawe Lembaran Sejarah Bumi Segandu (hal. 7)
e. Bumi Segandu (hal. 9)
f. Ajian Pamungkas Jagat (hal. 13)
g. Ajian Gelaran Alam (hal. 17)
h. Sejarah Gelaran Alam (hal. 21)
136