Page 138 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 138
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
lari kemana pasti di ikuti, perlu mengembalikan barang
amanat. Akhirnya manusia sebanyaknya manusia sealam
semesta ketakutan. Kerena isinya tidakadalagi perlu
mengembalikan masing – masing tujuannya manusia
sealam semesta. Sebab bagaimana seandainya tidak
kembalikan, nanti saya akan menyesal. Kiranya saya
member tahu pada ajaran – ajaran sejarah alam. Ini
Bumi segandu sebagi tempat. Ya akhirnya dilaksanakan
member tahu pada akehnya sejarah alam yang ada di
bumi segandu. Perlu mau melaksanakan banyaknya
manusia sealam semesta. Ya kiranya alam member tau
alam hidup dengan kenyataan. Ya perlunya tidakadalagi
mau kapan lagi harus dikembalikan kembali pada
manusia sealam semesta. Masing – masing manusia
kepercayaannya harus di minta pertanggungjawaban
semuah. Eh… manusia sealam semesta.
Dan disitu Gusti sinuhun jati purbaning alam menangis,
setelah menangis melihat keadaan banyaknya manusia
sealam semesta, karena yang diambil Takmad tumbuhan
bunga pada buahnya. Apa dasarnya setelah sudah tau
karna masih belajar sedang di plajari ngaji rasa sejarah
alam. Setelah penyambung manusia sealam kerna sudah
akan sambung – menyambung semuah. Ya hanya di situ
menangis nah menimbulkan pilihan. Ya yang sedang
memilih, yang kepilih yang tidak bertaggungjawab.
Kiranya manusia sealam semesta harus diminta, karena
alam masih hidup. Kenyataannya terjadi, terjadi apah?
orang banyak yang berlarian sealam semesta, adanya
alam hidup dikembalikan. Dan disituh terjadi permintaan
tanggungjawab, kenyataan sudah terlihat banyaknya
manusia sealam semesta.
Ya disambungkan kembali sejarah Sri pengantin
Gumilang Sari Nya Ajeng. Ya karena pada saat menikah
sejarah menikah padasaat dengan Banten Ujung barat
yang dinamakan Rali Kato Tungku Tiga. Lupa yang
dinamakan Putri Rali Katao Diningrat.
Sura Denawa : Yaampun….! Gusti tinuhun Jati Purbaning
Alam sebagai penyambung pada saat berbicara
penyambung dari laut selatan karang hawu, Padasaat
perkawinan meurunkan anak Nyi Dewi Ana Mustika
131