Page 38 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 38

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

                  Kebudayaan universal atau lebih dikenal dengan
              kebudayaan nasional bangsa Indonesia tidak bersifat
              dogmatis dan statis. Hal ini memungkinkan terjadi proses
              penyempurnaan secara terus menerus. Penyempurnaan
              ini digali dari budaya yang unik tersebut. Artinya budaya
              atau nilai nilai yang khas yang dimiliki oleh suku suku di
              Indonesia secara terus menerus memberikan sumbangan
              untuk sempurnanya budaya nasional ini juga untuk
              menjawab tuntutan jaman yang terus berkembang dan
              semakin maju.  Ki Hajar Dewantara (1977) menjelaskan
              lebih lanjut tentang sifat kebudayaan yang tidak statis
              tersebut. Kebudayaan mempunyai tujuan untuk memajukan
              hidup manusia kearah keadaban. Oleh sebab itu perlu
              diingat bahwa:

                 a.  Pemeliharaan   kebudayaan    harus    bermaksud
                    memajukan dan kebudayaan  dengan tiap  tiap
                    pergantian alam dan jaman;
                b.  Karena pengasingan (isolasi) kebudayaan menyebabkan
                    kemunduran  dan  kematian, maka  harus selalu  ada
                    hubung an antara kebudayaan dan masyarakat;
                 c.  Pembaharuan kebudayaan mengharuskan pula adanya
                    hu¬bungan  dengan  kebudayaan  lain,  yang  dapat
                    memperkembangkan (memajukan, menyempurnakan)
                    atau  memperkaya (yakni menambah) kebudayaan
                    sendiri;
                d.  Memasukkan kebudayaan lain, yang tidak sesuai dengan
                    alam  dan  jamannya,  hingga  merupakan  ”pergantian
                    kebu¬dayaan” yang menyalahi tuntutan  kodrat  dan
                    masyarakat selalu membahayakan;
                 e.  Kemajuan kebudayaan harus berupa lanjutan langsung
                    dari kebudayaan sendiri, menuju kearah kesatuan
                    kebuda¬yaan dunia dan tetap terus mempunyai
                    sifat kepribadian di dalam Iingkungan kemanusiaan
                    sedunia.


                                                                   31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43