Page 41 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 41
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
yang mempunyai batas dengan dengan daerah daerah lainnya.
Pada masyarakat tertentu, batasan batasan ini biasanya
dengan mempergunakan tembok tembok besar atau tanaman
tanaman bambu (Koentjaraningrat, 1988). Pembatasan
daerah yang satu dengan daerah lain ini bertujuan agar
ketenangan suatu masyarakat tertentu tidak terusik oleh
masyarakat yang lainnya. Pada masa lalu batasan atau pagar
desa ini mempunyai tujuan agar mereka tidak diserang oleh
desa atau masyara¬kat lainnya (Koentjaraningrat, 1988).
Lebih daripada itu, pagar desa ini bertujuan agar mereka
dapat melestarikan budaya yang selama ini dianutnya,.
Peran masyarakat dalam proses inkulturasi atau
sosialisasi budaya adalah sangat penting. Dalam pendekatan
behaviorisme, dinyatakan bahwa perilaku dan kepribadian
seseorang sangat ditentukan oleh lingkungan dimana dia
berada. Lingkungan yang pertama adalah lingkungan keluarga
dan yang berikutnya adalah masya¬rakat sekelilingnya.
Masyarakat mempunyai beberapa peraturan (hasil budaya)
yang secara langsung mengikat seseorang yang menjadi
anggota masyarakatnya.
Masyarakat menciptakan hukum adat, dimana hukum
adat itu dibuat untuk menjaga tata tertib dan dijaga sedemikian
rupa sehingga mereka mempunyai suatu ketaatan yang seolah
olah otomatis terhadap adat, dan kalau ada pelanggaran,
maka secara otomatis pula akan timbul reaksi mesyarakat
untuk menghukum pelanggar itu (Radclifle & Brown, dalam
Koentjaraningrat:1990). Dengan demikkian, hukum adat itu
akan langsung mengikat anggota masyarakatnya, dan mereka
tidak akan lepas dari nilai nilai atau peraturan yang telah
dise¬pakati bersama.
Contoh peraturan yang mengikat anggota masyarakat
untuk terus melaksanakan adat atau budaya bisa kita jumpai
dari beberapa suku bangsa kita seper¬ti suku Nias. Pada
suku Nias, terdapat peraturan yang disebut dengan fondrako
(Koentjaraningrat, 1998), peraturan ini dibuat dengan disertai
34