Page 119 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 119

masyarakat  yang  diridhai  Allah  SWT  dan  upaya
            menciptakan  masyarakat  yang  aman,  tentram,  dan
            berperadaban  melalui  pesan  Allah  Baldatun  Thayyibatun
            wa rabbun Ghafur.

                 Pada  masa  awal  kehidupan  agama  Islam,  Rasul  dan
            beberapa  generasi  mampu  mempertahankan  identitas
            mereka dan menjadikan Islam adalah pola dan gaya hidup
            mereka. Pola hidup inilah yang pada akhirnya menjadikan
            citra  tersendiri  dimana  Islam  mampu  bertahan  dan
            dipertahankan  oleh  pemeluknya  dengan  gigih,  bahkan
            sejarah   mencatat   bahwa    untuk   mempertahankan
            keberadaan  agama  dengan  ajaran-ajarannya  ratusan
            bahkan ribuan umat Islam pada awal-awal berbaris sebagai
            orang  yang  ingin  menjadi  perisai  hidup  atas  agama  ini
            dalam  pembelaannya  terhadap  orang  yang  ingin  merusak
            atau tak senang dengan keberadaan Islam itu sendiri.

                 Dari  tahun  ke  tahun  dan  generasi  ke  generasi
            sampailah umat Islam pada puncak kemajuan yang sangat
            luar  biasa.  Hingga  tak  ada  lagi  tandingannya  di  atas
            permukaan  bumi  manapun.  Maka  dari  sinilah  awal
            kelengahan  umat  Islam  atas  apa  yang  sebenarnya telah ia
            raih,  lupa  diri  atas  apa-apa  yang  mereka  tanggung  dari
            kewajiban pada pundak mereka. Mereka ibarat melata yang
            begitu  gigih  menghadapi  siapa  pun  ketika  bertarung
            mencari  makan  pelangsung  kehidupan,  namun  manakala
            kenyang  telah  memenuhi  perutnya  mereka  tertidur  dan
            lupa  pada  bahaya  yang  akan  menyergap  jiwa  mereka.
            Begiulah  keadaan  umat  Islam  setaelah  meraih  masa
            keemasaan dari masa Rasulullah hingga masa sahabat dan
            seterusnya,  dan  berpuncak  pada  mereka  dengan  pula
            keruntuhannya.



            112 | Asep Solikin
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124