Page 124 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 124
mengadakan diskusi. Pesertanya terdiri dari orang-orang
terkemuka dalam bidang seperti; pengadilan, dosen-dosen,
mahasiswa, dan bahkan pegawai- pegawai pemerintah.
Muhammad Abduh dan Sya’ad Zaglul, pemimpin
kemerdekaan Mesir adalah murid-muirid Al-Afghani.
Dari sinilah ia banyak memberikan sumbangan bagi
dunia Muslim dan Islam beberapa hal setelah nama baik
Islam dicemarkan Barat. Dalam perkuliahan ini pula ia
menegaskan berbagai tradisi Muslim yang patut
dibanggakan dan dipuji dan menyarankan agar diadakan
pembaharuan melalui reinterpretasi terhadapa Islam.
Dengan keberaniannya ia mendorong banyak orang
yang merasa tak ada pilihan selain menyerah kepada
struktur kekuasaan yang ada. Dengan tabah ia menjalani
semua perjuangan ini tanpa kenal letih dan putus asa. Dia
membantu memperkenalkan menyebarkan sarana untuk
pendidikan dan aksi politik, antara lain jurnal atau koran,
selebaran, dan masyarakat politik rahasia. Meski bukan dia
yang memimpin upaya mewujudkan pembaharuan internal,
dan waktu serta upaya lebih banyak untuk berjuang
melawan kendali pihak asing atas negeri Muslim, namun
terkadang dia berbicara dan menulis tentang pembaharuan
seperti konstitusi dan parlemen.
Intrik politik di satu fihak dan organisasi serta
pendidikan di lain pihak. Inilah yang membawa namanya
menjadi seorang yang terhormat kemudian dan didengar
ucapan-ucapannya.
Ia kembali kelapangan politik ketika tahun 1876
melihat adanya campur tangan Inggris dalam soal politik di
Mesir. Keadaan politik memanas pada saat itu mendorong
Jamaluddin untuk terjun dalam kegi-atan politik di Mesir. Ia
Menelisik Pemikiran Islam | 117