Page 129 - Menelisik Pemikiran Islam
P. 129
faktor ini semua menjadikan umat Islam lemah, statsis,
fatalis, dan mundur.
Jamaluddin ingin melihat umatnya kuat, dinamis, dan
maju. Jalan keluar yang ditunjukannya untuk mengatasi
keadaan ini ialah melenyapkan pengertian yang salah yang
dianut umat Islam dan kembali kepada ajaran Islam yang
sebenarnya. Ia sadar, kemudian bangkit dan menyadarkan
mereka yang berada dalam kondisi yang payah. Terkoyak-
koyak dalam pertikaian intern, pula sedang dilanda krisis
yang telah mengakar, penyelewengan moral, kebangkrutan
ekonomi, penyimpangan ideologi serta kekacauan politik.
Menurut dia, untuk mengatasi ini semua setiap Muslim
harus menyadari bahwa Islam mencakup segala aspek
kehidupan, baik ibadah, hukum, maupun sosial. Corak
pemerintahaan otokrasi harus diubah dengan corak
pemerintahan demokrasi dan persatuan umat Islam harus
diwujudkan kembali. Kekuatan dan kelanjutan umat Islam
bergantung kepada keberhasilan membina persatuan dan
kesatuan serta kerjasama. Ia pula menilai bahwa kesalahan
awal adalah bahwa penguasa menyalahgunakan wewenang
rakyat sebagai usaha memperkaya diri. Pada masanya
sendiri Al-Afgani dapat dipandang sebagai figur besar yang
kecenderungannya berpengaruh besar di dunia Islam dan
Muslim.
Penekanannya bahwa Islam merupakan kekuatan yang
sangat penting untuk menangkal kekuatan Barat dan untuk
meningkatakan solidaritas kaum Muslim, seruannya agar
ada pembaharuan dan perubahan sistem politik despotis
yang berbendera Islam, serta serangannya terhadap mereka
yang memihak imperalis Barat atau yang memecah belah
umat Islam, semuanya merupakan tema-tema yang berhasil
122 | Asep Solikin