Page 137 - Evaluasi Pembelajaran
P. 137
mengukur hal yang sama. Itulah sebabnya, koefisien
reliabilitas Spearman-Brown dapat digunakan untuk
memprediksi atau menggambarkan konsistensi internal
suatu instrumen.
Untuk menghitung koefisien reliabilitas perangkat
instrumen, evaluator cukup membagi skor hasil
pengukuran dari suatu instrumen tersebut menjadi 2
bagian, misalkan dibagi menjadi bagian butir ganjil dan
bagian butir genap. Skor total kedua bagian ini masing-
masing dijumlahkan, kemudian dicari koefisien korelasi
antara keduanya sehingga diperoleh r 12. Koefisien
korelasi antara 2 bagian tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam rumus di atas untuk menemukan koefisien
reliabilitas instrumen secara keseluruhan.
Dari rumus di atas, tampak bahwa koefisien
reliabilitas instrumen yang dihasilkan menggunakan
pendekatan Spearman-Brown cenderung lebih tinggi,
terutama karena perbandingan antara angka 2 r 12
terhadap angka (1 + r12) yang mana angka 2 r12 selalu
berada pada kisaran 0,00-1,00, sehingga akan selalu
menghasilkan angka hasil perbandingan yang lebih
tinggi. Dengan demikian, koefisien reliabilitas Spearman
Brown cenderung overestimate, terutama jika
dibandingkan dengan koefisien korelasi antar bagian
instrumen. Hal itu dapat dilihat pada tabel perbandingan
berikut ini:
Tabel 5.10. Perbandingan korelasi antar bagian dengan koefisien
Spearman-Brown
Korelasi Selisih
antar bagian Nilai Nilai (1+r12) Reliabilitas
No Spearman
instrumen 2 r12 (1+r12) dengan Brown
(r12) 2 r12
1 0,56 1,12 1,56 0,44 0,71
2 0,60 1,20 1,60 0,40 0,75
126