Page 49 - Evaluasi Pembelajaran
P. 49
disepakati secara luas. Timbangan juga merupakan alat ukur
yang standar untuk mengukur berat benda, karena telah
diyakini akurasinya dan disepakati secara luas.
Dalam pengukuran hasil belajar, aspek yang kita ukur
merupakan aspek psikologis yang bersifat laten atau
tersembunyi, sehingga yang dapat kita ukur hanyalah
gejalanya saja. Peserta pengukuran diberikan suatu stimulus
atau rangsangan tertentu, melalui suatu instrumen, sehingga
dihasilkan respon. Respon itulah yang kemudian dicatat
dalam bentuk angka. Mardapi (2012) menyatakan bahwa
pengukuran tidak lagsung pada dasarnya merupakan upaya
kuantifakasi terhadap obyek non fisik, termasuk diantaranya
adalah gejala. Pengukuran aspek-aspek psikologis, termasuk
hasil belajar, merupakan pengukuran tidak langsung.
Tantangan utama pengukuran tidak langsung adalah
menyiapkan alat ukur yang standar, sehingga hasil
pengukurannya dapat dipercaya. Artinya, jika instrumen yang
digunakan kurang handal, maka skor hasil pengukurannya
kurang dapat dipercaya. Masalahnya adalah, dalam
pengukuran hasil belajar, kita sering mengalami kesulitan
untuk menemukan suatu instrumen yang standar dan dapat
dipercaya pada suatu waktu tertentu. Soal-soal pada bank
soal sering telah out of date. Penggunaan butir-butir soal tes
dari bank soal misalnya, sering terkendala dengan adanya
perubahan karakteristik peserta didik dan perubahan
kurikulum pendidikan, sehingga soal-soal tersebut kurang
relevan.
Dengan demikian, tantangan utama dalam pengukuran
hasil belajar adalah menyusun instrumen yang up to date,
yang mampu mengukur karateristik dan capaian hasil belajar
peserta didik pada suatu waktu tertentu. Untuk itu diperlukan
perencanaan yang matang, kehati-hatian dan ketelitian dalam
menyusun instrumen pengukuran hasil belajar, sehingga
diperoleh instrumen yang standar dan hasil pengukurannya
dapat dipercaya. Langkah-langkah penyusunan instrumen
38