Page 154 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 154

KISAH TENTANG MENGHARAP RIDHA ALLAH


                 Saya juga akan menyampaikan kabar gembira untukmu,
                  bahwa Allah swt telah menerima sedekahmu yang dua
                dirham itu, kemudian memberikan ganti dengan beberapa
                dirham dan menjanjikan pula di akhirat nanti, dengan apa
                yang tidak bisa dilihat dan dibayangkan dengan mata, dan
                                 didengar oleh telinga.
                   Di sebuah desa, hiduplah si fakir bersama istri dan anak-
               anaknya.  Mereka  hidup  dalam  kemiskinan  dan  sudah  tiga
               hari lamanya mereka tidak makan. Sungguh keadaan mereka
               sangat  menyedihkan.  “Ah,  tidakkah  kau  lihat  anak-anak
               berwajah pucat dan resah?” keluh si istri kepada suaminya.
               “Mereka  tidak  sabar  menahan  lapar  seperti  kita.”  “Demi
               Allah!  Aku  sudah  berkeliling  untuk  mencari  siapa  yang
               menjualku  seharga  dua  perenam  dirham  buat  makanan
               anak-anak kita. Tapi tak seorang pun yang kudapati, sampai
               hatiku merasa panas.” sahut si suami. “Ambillah cadarku dan
               jual ke pasar berapapun saja harganya, lalu belikan makanan
               buat mereka.” ujar si istri. Sang suami mengangguk setuju
               sambil melirik kepada cadar yang diulurkan itu. Kemudian ia
               mengambilnya  dan  dijual  ke  pasar,  dengan  harga  sebesar
               dua dirham.
                   Tetapi, ketika ia mau membelikan makanan untuk anak-
               anaknya,  di  tengah  jalan  ia  mendengar  seseorang  yang
               berkata, “Kasihanilah saya, karena Zat Allah dan kecintaan
               Rasulullah,  wahai  orang  yang  meminjam  kekayaan  Allah.
               Demi Allah, saya tak mempunyai apa-apa.”
                   Si  fakir  merasa  iba  mendengar  keluhan  orang  itu.  Ia
               tahu,  bahwa  di  balik  keluhannya  itu,  orang  tersebut




                                                       Bibliosufistik | 141
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159