Page 206 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 206

AHLI IBADAH YANG RAJIN TOBAT


                 Tatkala usianya mencapai 72 tahun, ia sedang berada di
               musholanya, beribadah dan bermunajat. Tiba-tiba ada suara
                   memanggil untuk melakukan perjanalan jauh, yaitu
                perjalanan abadi yang takkan pernah kembali. Abdullah bin
                Amr wafat dan menyusul mereka yang telah mendahuluinya
                                   menghadap Ilahi
                   Abdullah  bin  Amr  lebih  dulu  masuk  Islam  ketimbang
               bapaknya,  Amr  bin  Ash.  Dan  semenjak  ia  dibaiat  dengan
               menaruh telapak tangan kanannya di telapak tangan kanan
               Rasulullah SAW, hatinya tak ubahnya seperti cahaya Subuh
               yang cemerlang diterangi nur Ilahi dan cahaya ketaatan.
                   Sejak  awal  Abdullah  memusatkan  perhatiannya
               terhadap Al-Qur'an. Setiap turun ayat, maka dihapalkan dan
               diusahakan untuk memahaminya, hingga setelah semuanya
               selesai dan sempurna, ia pun telah hapal seluruhnya.

                   Abdullah telah ditakdirkan Allah menjadi seorang suci
               dan rajin beribadah. Tak satu pun kekuatan di dunia ini yang
               mampu menghalangi terbentuknya bakat yang suci ini dan
               tertanamnya nur Ilahi yang telah ditakdirkan bagi dirinya.
                   Apabila  tentara  Islam  maju  ke  medan  laga  untuk
               menghadapi  orang-orang  musyrik  yang  melancarkan
               peperangan dan permusuhan, maka ia akan dijumpai berada
               di barisan terdepan.

                   Ketika perang telah usai, ia akan ditemui di mana lagi,
               kalau tidak masjid atau mushola rumahnya. Ia berpuasa di
               waktu  siang  dan  mendirikan  shalat  di  waktu  malam.
               Lidahnya tak kenal akan percapakan soal dunia, walaupun




                                                       Bibliosufistik | 193
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211