Page 50 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 50

Maha Suci Diri Yang Sifat kemanusiaan-Nya

                   Membukakan  rahasia  cahaya  ketuhanan-Nya  yang
                   gemilang

                   Kemudian kelihatan bagi makhluk-Nya dengan nyata
                   Dalam bentuk manusia yang makan dan minum

                   Dengan  membersihkan  diri  malalui      ibadat      yang
               banyak  dilakukan,  nasut  manusia  lenyap  dan  muncullah
               lahut-nya dan ketika itulah nasut Tuhan turun bersemayam
               dalam diri sufi dan terjadilah hulul. Hal itu digambarkan al-
               Hallaj dalam syair berikut ini:

                   Jiwa-Mu disatukan dengan jiwaku
                   Sebagaimana anggur disatukan dengan air suci

                   Jika Engkau disentuh, aku disentuhnya pula
                   Maka, ketika itu -dalam tiap hal- Engkau adalah aku.

                   Hulul juga digambarkan dalam syair berikut:
                   Aku adalah Dia yang kucintai
                   Dan Dia yang kucintai adalah aku,

                   Kami adalah dua jiwa yang menempati satu tubuh,
                   Jika Engkau lihat aku, engkau lihat Dia,

                   Dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat Kami.
                   Ketika mengalami hulul yang digambarkan diatas itulah
               lidah al-Hallaj   mengucapkan, "Ana 'l-Haqq" (Akulah Yang
               Maha Benar). Tetapi sebagaimana halnya dengan Abu Yazid,
               ucapan  itu  tidak  mengandung  arti  pengakuan  al-Hallaj
               dirinya menjadi Tuhan. Kata-kata itu adalah kata-kata Tuhan
               yang Ia ucapkan melalui lidah al-Hallaj. Sufi yang bernasib
               malang ini mengatakan,


                                                        Bibliosufistik | 37
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55