Page 48 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 48

menjawab,  "Akulah  Yang  Satu."Ia  berkata  lagi,  "Engkau
               adalah Engkau." Aku menjawab: "Aku adalah Aku."
                   Yang  penting  diperhatikan  dalam  ungkapan  diatas
               adalah kata-kata Abu Yazid "Aku menjawab melalui diriNya"
               (Fa  qultu  bihi).    Kata-kata  bihi-melalui  diri-Nya-
               menggambarkan  bersatunya  Abu  Yazid  dengan  Tuhan,
               rohnya telah melebur dalam diri Tuhan.  Ia tidak ada lagi,
               yang ada hanyalah Tuhan. Maka yang mengatakan "Hai Aku
               Yang Satu" bukan Abu Yazid, tetapi Tuhan melalui Abu Yazid.
                   Dalam arti serupa inilah harus diartikan kata-kata yang
               diucapkan lidah sufi ketika berada dalam ittihad yaitu kata-
               kata yang pada lahirnya mengandung pengakuan sufi seolah-
               olah ia adalah Tuhan. Abu Yazid, seusai sembahyang subuh,
               mengeluarkan  kata-kata,  "Maha  Suci  Aku,  Maha  Suci  Aku,
               Maha Besar Aku, Aku adalah Allah.  Tiada Allah selain Aku,
               maka sembahlah Aku."
                   Dalam  istilah  sufi,  kata-kata  tersebut  memang
               diucapkan lidah Abu Yazid, tetapi itu tidak berarti bahwa ia
               mengakui  dirinya  Tuhan.  Mengakui  dirinya  Tuhan  adalah
               dosa  terbesar,  d  agar  dapat  dekat  kepada  Tuhan,  sufi
               haruslah  bersih  bukan  dari  dosa  saja,  tetapi  juga  dari
               syubhat.  Maka dosa terbesar tersebut diatas akan membuat
               Abu Yazid jauh dari Tuhan dan tak dapat bersatu dengan Dia.
               Maka  dalam  pengertian  sufi,  kata-kata  diatas  betul  keluar
               dari  mulut  Abu  Yazid.  Dengan  kata  lain,  Tuhanlah  yang
               mengaku diri-Nya Allah melalui lidah Abu Yazid. Karena itu
               dia pun mengatakan, "Pergilah, tidak ada di rumah ini selain
               Allah Yang Maha Kuasa.  Di dalam jubah ini tidak ada selain
               Allah."
                   Yang  mengucapkan  kata-kata  itu  memang  lidah  Abu
               Yazid,  tetapi  itu  tidak  mengandung  pengakuan  Abu  Yazid
               bahwa  ia  adalah  Tuhan.    Itu  adalah  kata-kata  Tuhan yang


                                                        Bibliosufistik | 35
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53