Page 82 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 82

RABIAH AL-ADAWIYAH


                “Kujadikan Engkau teman ercakapan hatiku, tubuh kasarku
                  biar bercakap pada insani, jasadku biar bercengkrama
                      dengan tulangku, isi hati tetap pada-Mu jua…”
                   Rabi’ah  Binti  Ismail  Al-Adawiah  dilahirkan  di  Basrah
               sekitar  tahun  95  H/713  M.  dan  meninggal  pada  tahun
               185/801. Ia di beri nama Rab’iah karena merupakan anak ke
               empat dari 3 puteri lainnya dalam keluarga. Ia berasal dari
               keluarga  miskin.  Bahkan  pada  waktu  Rab’iah  dilahirkan
               rumah  tangga  orang  tuanya  sedang  mengalami  krisis
               ekonomi  hingga  minyak  untuk  lampu  penerang  guna
               kelahirannya    tidak   dimiliki.   Kemiskinan    yang
               berkepanjangan  itu  membuat  Rabi’ah  berpindah  status
               menjadi seorang hamba sahaya.

                   Kehidupan  hamba  sahaya  penuh  dengan  penderitaan
               yang selalu datang silih berganti. Kemampuan Rabi’ah untuk
               menggunakan alat musik dan menyanyi di manfaatkan oleh
               majikan yang rakus dengan harta dunia. Rabi’ah sadar benar
               terhadap  dirinya  sebagai  hamba  sahaya  dan  diperas
               sedemikian  rupa  oleh  majikannya  membuat  ia  selalu
               meminta petunjuk dan bimbingan kepada Tuhan, dipagi hari
               dan di malam hari serta tidak pernah lupa setiap waktu. Ia
               yakin benar bahwa pada sewaktu-waktu pertolongan Tuhan
               akan  datang  jua  dan  Tuhan  tidak  akan  menyia-nyiakan
               hamba-Nya  yang  selalu  dalam  penderitaan  dan  selalu
               mendekat kepada-Nya.

                   Dalam suasana duka dan pedih dengan penderitaan dan
               himpitan  tugas  yang  diberikan  majikannya,  ia  sering
               mendapat bisikan: Jangan engkau bersedih hati karena kelak




                                                        Bibliosufistik | 69
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87