Page 85 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 85
itu bersamaku, dan karena ibadatku karena harapanku akan
surga maka biarkan Aku jauh dari surga itu, tetapi kalau Aku
beribadat karena cinta semata, maka limpahkan keindahan-
Mu selalu”
Mahabbah yang diperkenalkan Rabiatul Adawiyah
adalah salah satu maqam terpenting dalam tasawuf
dikembangkan kembali oleh para sufi yang datang kemudian
seperti Al-Ghazali dan Ibnu Arabi bahkan merupakan
maqam tertinggi.
Ungkapan Sufi Adawiyah
Salah satu ungkapan Rabiatul Adawiyah yang populer
adalah: “Kucintai Engkau lantaran Aku cinta, dan lantaran
Kau patut ku cintai, cintakulah yang membuatku rindu
kepada-Mu demi cinta suci ini, bukalah tabir penutut tatapan
sembahku, jangan kau puji Aku lantaran itu, bagi-Mu lah
segala puja dan puji”.
Apabila Rabiatul Adawiyah jatuh cinta kepada Tuhan,
maka masyarakat dari semua lapisan mencintai Rabiatul
Adawiyah hingga orang-orang datang ke rumahnya meminta
petuah-petuah dari pelajaran atau sekedar mencari berkah
dari padanya, bahkan hanya untuk silaturahmi. Tokoh-tokoh
besar seperti Malik bin Dinar, Sofyan Tsauri sampai kepada
rakyat biasa datang kepada Rabiatul Adawiyah.
Pada suatu ketika, ada pencuri memasuki rumah
Rabiatul Adawiyah dan tepat Rabiatul Adawiyah sedang
melakukan shalat malam. Pencuri menunggu sampai selesai
Rabiatul Adawiyah shalat untuk memaksa menyerahkan
simpanannya. Selesai shalat Rabiatul Adawiyah menyapa
orang yang tak diundangnya itu untuk sama-sama berdoa.
Entah karena apa mau saja dua pencuri itu menuruti
perkataannya. Demikian terkesannya dengan doa Rabiatul
72 | Asep Solikin