Page 83 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 83
di kemudian hari orang orang dekat kepada-Ku akan
cemburu melihat kedudukanmu”.
Setiap hari selalu terjadi perubahan dalam diri Rabiatul
Adawiyah. Ia semakin tidak menghiraukan sekelilingnya,
meskipun tugas sehari-harinya tetap ia laksanakan. Ia tidak
lagi memperhatikan terhadap kesenangan dunia dan hal ini
mulai diketahui oleh majikan-nya. Suatu malam, majikannya
menyaksikan sendiri Rabiatul Adawiyah sedang sujud
mengerjakan shalat malam. Sehabis sembah-yang itu ia
berdoa sambil berkata: “Ya Tuhan Rabbi, Engkau Maha Tahu
bahwa Aku sangat ingin bersama-Mu, hati nuraniku sangat
ingin sekuatnya berbakti kepada-Mu, seandainya Aku yang
menentukan keadaanku maka sejenak aku tidak akan
menghentikan kebaktianku kepada-Mu. Tetapi Engkau telah
menempatkan Aku dibawah kemurahan hati orang lain”.
Pagi harinya, Rabiatul Adawiyah dipanggil oleh
majikannya dan berkata kepadanya: “Wahai Rabiatul
Adawiyah, Aku telah mendengar semua permohonanmu dan
Aku telah memutuskan untuk memerde-kakan engkau
dengan sepenuhnya. Seandainya engkau ingin menetap
tinggal di rumahku ini kami dengan senang hati menerima
engkau sebagai orang bebas dan menerima fasilitas dari
kami. Tetapi seandainya engkau berkeinginan untuk
meninggalkan rumah ini maka kami mendoakan
keselamatan bagimu dan segala permintaanmu untuk itu
kami akan penuhi.
Perubahan sikap dari majikannya itu karena berbagai
hal yang menjadi kenyataan, bagaimana usaha Rabiatul
Adawiyah dalam meng-hambakan diri kepada Allah SWT
yang disaksikan sendiri oleh maji-kannya dan berbagai
isyarat yang memberikan kesan bahwa Rabiatul Adawiyah
tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai hamba sahaya.
70 | Asep Solikin