Page 79 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 79
menjawab kedua perkara itu engkau dapat meneruskan
pelajaran dalam kelompokmu, kalau tidak engkau akan Aku
keluarkan dari masjid ini sebagai mana aku bertindak
kepada yang lain Hasan berkata: “Bertanyalah wahai Amirul
Mukminin!” Ali melanjutkan dengan pertanyaan:” Ceritakan
kepadaku tentang kebaikan agama dan yang merusak
agama”. Hasan Basri menjawab Kebaikan agama ialah hidup
wara’ dan yang merusak agama ialah hidup tamak”. Ali
berkata Engkau benar dan sekarang teruskan pelajaran di
kelompokmu”.
Anas bin Malik, Abu Qatadah dan lain-lain yang sezaman
memuji-muji Hasan Basri dan mengakui akan keluasan
ilmunya. Menurut Abu Na’im Al-Asfahani, Hasan Basri
adalah orang yang selalu takut dan berduka sepanjang hari,
hidup zuhud dan wara’ sepanjang masa dan tidak tidur
dalam keadaan senang karena mengingat Allah, menolak
dunia dan tidak meminta-minta.
Menurut Hasan Basri bagaimana kita tidak takut kalau
seluruh kehidupan ini akan kita pertanggungjawabkan
sedang kehidupan itu sendiri amat pendek dan di batasi oleh
maut yang siap akan menjemput. Apakah bersama almaut
derita siksa akan berkepanjangan? Bagi orang yang beriman,
kehidupan dunia bukan untuk bersenang-senang, tetapi
persiapan-persiapan dan peningkatan amal saleh dalam diri
yang selalu takut (khauf) dan dengan itu selalu berharap
(raja;) akan keampunan dan rahmat-Nya. Bagi Hasan Bashri
dunia ini adalah tempat duka dan prihatin. Bagaimana tidak
prihatin kalau manusia yang bergelimang dosa akan
menghadap kepadanya?
Menurut Hasan Basri, banyak duka dan prihatin di
dunia akan memperteguh semangat amal saleh,
memperkuat zuhud dan wara’ dan menjauhkan diri dari
66 | Asep Solikin