Page 74 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 74
Hati Sukma (Qalb)
Hati atau sukma terjemahan dari kata bahasa Arab qalb.
Sebenarnya terjemahan yang tepat dari qalb adalah jantung,
bukan hati atau sukma. Tetapi, dalam pembahasan ini kita
memakai kata hati sebagaimana yang sudah biasa. Hati
adalah segumpal daging yang berbentuk bulat panjang dan
terletak di dada sebelah kiri. Hati dalam pengertian ini
bukanlah objek kajian kita di sini, karena hal itu termasuk
bidang kedokteran yang cakupannya bisa lebih luas,
misalnya hati binatang, bahkan bangkainya.
Adapun yang dimaksud hati di sini adalah hati dalam
arti yang halus, hati-nurani --daya pikir jiwa (daya nafs
nathiqah) yang ada pada hati, di rongga dada. Dan daya
berfikir itulah yang disebut dengan rasa (dzauq), yang
memperoleh sumber pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah).
Dalam kaitan ini Allah berfirman, "Mereka mempunyai hati,
tetapi tidakdipergunakan memahaminya." (QS. 7:1-79).
Dari uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan
sementara, bahwa menurut para filsuf dan sufi Islam,
hakekat manusia itu jiwa yang berfikir (nafs insaniyah),
tetapi mereka berbeda pendapat pada cara mencapai
kesempurnaan manusia. Bagi para filsuf, kesempurnaan
manusia diperoleh melalui pengetahuan akal (ma'rifat
aqliyah), sedangkan para sufi melalui pengetahuan hati
(ma'rifat qalbiyah). Akal dan hati sama-sama merupakan
daya berpikir.
Menurut sufi, hati yang bersifat nurani itulah sebagai
wadah atau sumber ma'rifat suatu alat untuk mengetahui
hal-hal yang Ilahi. Hal ini hanya dimungkinkan jika hati telah
bersih dari pencemaran hawa nafsu dengan menempuh
fase-fase moral dengan latihan jiwa, serta menggantikan
moral yang tercela dengan moral yang terpuji, lewat hidup
Bibliosufistik | 61