Page 70 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 70
BAB V:
MEMAHAMI SUKMA NURANI DAN
SUKMA DHULMANI
M
enurut para sufi, manusia adalah mahluk Allah yang
paling sempurna di dunia ini. Hal ini, seperti yang
dikatakan Ibnu'Arabi manusia bukan saja karena merupakan
khalifah Allah di bumi yang dijadikan sesuai dengan citra-
Nya, tetapi juga karena ia merupakan mazhaz (penampakan
atau tempat kenyataan) asma dan sifat Allah yang paling
lengkap dan menyeluruh.
Allah menjadikan Adam (manusia) sesuai dengan citra-
Nya. Setelah jasad Adam dijadikan dari alam jisim, kemudian
Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam jasad Adam. Allah
berfirman: Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya dan Aku tiupkan kepadanya ruh-Ku (QS. 15: 29)
Jadi jasad manusia, menurut para sufi, hanyalah alat,
perkakas atau kendaraan bagi rohani dalam melakukan
aktivitasnya. Manusia pada hakekatnya bukanlah jasad lahir
yang diciptakan dari unsur-unsur materi, akan tetapi rohani
yang berada dalam dirinya yang selalu mempergunakan
tugasnya. Karena itu, pembahasan tentang jasad tidak
banyak dilakukan para sufi dibandingkan pembahasan
mereka tentang ruh (al-ruh), jiwa (al-nafs), akal (al-'aql) dan
hati nurani atau jantung (al-qalb).
Ruh Dan Jiwa (Al-Ruh Dan Al-Nafs)
Banyak ulama yang menyamakan pengertian antara ruh
dan jasad. Ruh berasal dari alam arwah dan memerintah dan
Bibliosufistik | 57