Page 106 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 106
mengembangkan perspektif yang berbeda dan
pemahaman baru dari sebuah masalah.
Dalam tahapan ini perlu juga dipahami, bahwa
beberapa anak mungkin tidak menikmati membaca
atau mengalami kesulitan membaca. Akibatnya anak
dapat memproyeksikan motif mereka sendiri ke
karakter, dan hanya memperkuat situasi mereka untuk
bertahan, sehingga menerima hasil negatif. Beberapa
peserta mungkin bersikap defensif dan tidak mau
membicarakan masalah mereka karena mereka merasa
tidak nyaman dengan situasi. Oleh karena itu,
kebutuhan dan keinginan anak harus diperhatikan, dan
anak tidak harus dipaksa untuk berbagi perasaan jika
mereka merasa tidak nyaman.
2. Pembentukan kelompok
Sebelum pembentukan kelompok, identifikasi
kebutuhan siswa. Selanjutnya mencari bahan yang tepat
dengan kebutuhan siswa. Buku-buku yang dipilih harus
memenuhi kriteria sebagai berikut: sesuai dengan
kemampuan membaca anak, sesuai dengan tingkat
kedewasaan anak, tema dalam buku harus sesuai
dengan kebutuhan anak, karakter tidak stereotip, alur
harus mencakup pemecahan masalah secara kreatif,
dan anak harus mampu mengidentifikasikannya.
Penting bagi guru untuk mengetahui buku dan isinya
sebelum digunakan sebagai bahan untuk layanan ini.
3. Pelaksanaan
Awali kegiatan dengan memberikan motivasi pada
anak, dan membuat anak merasa nyaman dalam
kelompok. Penciptaan suasana positif dan
95