Page 151 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 151
Pencuri Saleh "Indahnya Kejujuran"
Langkahnya terhenti di sebuah rumah besar nan megah.
Konon pemilik rumah itu terkenal memiliki harta berlimpah
melebihi kebutuhannya. Dengan keterbatasan ilmunya, ia
beranggapan bahwa tidak mengapa jika mengambil zakat
dari kekayaan orang tersebut. Toh, bagian zakat itu bukan
hak si empunya kekayaan, tetapi hak orang miskin.
S
eorang pemuda lugu menuntut ilmu kepada seorang
guru fara'idh (ilmu hitung harta waris). Kehidupan
ekonomi sang guru sangat pas-pasan. Dalam suatu
kesempatan, sang guru berkata kepada murid-muridnya,
"Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya
orang alim yang menengadahkan tangannya kepada orang-
orang yang berharta tidak ada kebaikan pada dirinya.
Pergilah kalian semua dan bekerjalah seperti pekerjaan ayah
kalian masing-masing. Bawalah selalu kejujuran dan
ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan
tersebut!"
Pemuda itu tidak tahu tentang pekerjaan ayahnya yang
telah meninggal. Ia pun segera pulang ke rumah untuk
menanyakan hal tersebut kepada sang ibu. Setibanya di
rumah, pemuda itu menemui ibunya, lalu berkata, "Bu,
tolong beri tahu kepadaku apa pekerjaan sepeninggal ayah
dahulu?"
Sang ibu heran dengan pertanyaan anaknya yang tiba-
tiba itu. Ia pun balik bertanya, "Apa urusanmu hingga ingin
140