Page 152 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 152

mengetahui  pekerjaan  ayahmu?"  Ungkapan  sang  ibu  itu
               menunjukkan  bahwa  ia  enggan  menjawab  pertanyaan
               anaknya.

                   Pemuda  itu  terus-menerus  memaksa  ibunya  agar
               mengungkapkan  pekerjaan  ayahnya.  Lama-kelamaan  sang
               ibu tidak tahan menanggapi desakan anaknya. Dengan nada
               tinggi,  sang  ibu  berkata,  "Ketahuilah  bahwa  ayahmu  dulu
               adalah seorang pencuri!"
                   Bukan  kecewa  yang  dirasakan  pemuda  itu  ketika
               mengetahui ayahnya adalah pencuri, melainkan hasrat yang
               menggebu-gebu  untuk  mengikuti  jejak  ayahnya  sesuai
               dengan anjuran yang disampaikan oleh gurunya.

                   Pemuda  itu  menjelaskan  kepada  ibunya,  "Aku
               diperintahkan oleh guruku untuk bekerja seperti pekerjaan
               ayahku  tanpa  meninggalkan  kejujuran  dan  ketakwaan
               kepada Allah dalam bekerja."
                   "Hai, Anakku! Apakah dalam mencuri ada ketakwaan?"
               sela ibunya.
                   Anaknya menjawab dengan keluguannya, "Ya, begitulah
               kata guruku."
                   Ia pun belajar bagaimana menjalankan profesi sebagai
               pencuri. Ketika ilmu teknik mencuri yang didalaminya sudah
               cukup.  Ia  pun  memutuskan  untuk  beraksi  melaksanakan
               perintah  sang  guru.  Seusai  shalat  Isya'  dan  semua  orang
               tertidur lelap, ia pun keluar rumah untuk menjalankan aksi
               perdananya. Ia selalu ingat pesan gurunya untuk membawa
               kejujuran dan ketakwaan saat bekerja.
                   Rumah yang diincar pertama kali adalah yang terdekat
               dengan rumahnya, yaitu rumah tetangganya sendiri. Namun,


                                         141
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157