Page 164 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 164
BIBIT TANAMAN
“Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian. Beberapa
pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu,
menemukan bibit yang kedua tadi, dan
mencaploknya segera.”
A
da 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah
ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, “Aku
ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-
dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas
kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua
tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku
ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan
embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. Bibit yang
kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke
dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di
bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika
kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan
tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan
terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan
siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika
aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha
untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika
aku menunggu sampai semuanya aman.”
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 151