Page 110 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 110
teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Jenis-jenis Hiasan
Berdasarkan Motifnya atau pola dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu:
a. Flora, hiasan berupa tumbuhan motif-motif yang biasanya
terdapat dalam karya seni produk, seperti: batik, kain tenun,
dan juga ukiran.
b. Fauna, hiasan berupa binatang motif, seperti: kupu-kupu,
burung, ikan, gajah, dan sebagainya.
c. Figurative, hiasan berupa objek manusia yang digambarkan
melalui penataan bentuk dan biasanya ditemukan dalam
budaya Timur, seperti: Papua, Mesir, India, dan sebagainya.
d. Geometris, dekorasi dikembangkan dari bentuk geometris
kemudian ditata sesuai untuk imajinasi pencipta
Kameloh menjelaskan bahwa burung enggang adalah burung
keramat bagi orang Dayak, masyarakat suku Dayak tidak boleh
membunuh burung tersebut karena bisa kena tulah bahkan akan
tertimpa musibah. burung itu kebanggaan kami, meskipun saat
ini burung tersebut sangat langka. Hilangnya burung enggang
karena ketamakan manusia. Bagaimana generasi muda bisa
mengetahui tentang burung enggang karena sudah menjadi
burung yang langka. Oleh sebab itu beliau membuat burung
enggang ini sebagai batik agar masyarakat lebih mengenal burung
enggang melalui batik (Wawancara, 02/09/2021).
Kameloh kembali menegaskan bahwa ia mewujudkan batik
burung enggan dalam bentu baju berbahan kaos, dan berusaha
untuk menjangkau generasi millenial. Rumah suku Dayak
terutama rumah orang jaman bahari (dulu) banyak menggunakan
simbol burung enggang dibagian atap. Dipakai sebagai topi dan
mata kalung yang dianggap jimat oleh masyarakat dayak. Paruh
dan bulu burung didapat dari bangkai burung enggang yang
telah mati, tapi bukan karena diburu dan dibunuh (Wawancara,
02/09/2021).
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 97