Page 75 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 75

dapar memberi perlindungan, memberikan rasa aman dan bentuk
            bakti serta menghormati orang lain, sehingga memancarkan
            kewibawaan menjadikan  individu  akan  selalu  disenangi  dan
            disegani. Sayap burung  enggang melambangkan perlindungan,
            ekor burung enggang terdiri dari tiga warna, putih pada bagian
            atas melambangkan alam atas yaitu merupakan tempat Ranying
            Hatalla Langit, warna hitam di bagian tengan yaitu alam semesta
            dan wanta putih paling bawah melambangkan alam bawah yaitu
            tempat roh.

                Batik burung  enggang melambangkan cinta dan kasih
            sayang dan kesetiaan. Sebab burung enggang adalah burung yang
            setia terhadap pasangan. Ketiaka mengggunakan batik burung
            enggang merasa sebagai pemimpin dan membawa kebahagiaan
            dan pelindung bagi orang lain. Masyarakat suku dayak percaya
            bahwa burung enggang akan membawa keberkahan bagi orang-
            orang disekitar kita. Sampai saat ini dalam kehidupan sehari-hari
            masyarakat suku dayak menggunakan simbol burung  enggang,
            dan masyarakat masih percaya dengan bahwa burunggang adalah
            pelindung. Ketika menggunakan batik burung enggang tersebut
            bu Kar berharap bisa menjajaga sikap dan perilaku sesuai dengan
            gambaran burung enggang yang penuh dengan kebaikan.

                Hagra batik burung enggang lumayan mahal, sepotong kain
            dengan ukuran 2,5 meter Rp. 400.000 – 1.500.000. Tergantung
            dengan kualitas kain dan tingkat kerumitan motif. Batik burung
            enggang bisa diganakan oleh masyarakat umum, dan tidak ada
            batasan untuk tingkatan status pengguna batik burung enggang,
            namun untuk batik burung enggang tidak tersedia banyak dipasar
            ataupun pedagang kain batik. Bu Kar menggunakan batik burung
            enggang ketika kegiatan formal, dan non formal, seperti ketika
            bekerja di kantor, mengikuti kegiatan pemerintahan, mengajar
            atau pernikahan. Untuk penggguna batik burung enggang masih
            cukup terbatas, bukan dikarenakan kurang promosi terhadap



            62 |  Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80