Page 28 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 28
Menggunakan Seni dalam Konseling
Ada banyak alasan untuk menggunakan seni dalam
konseling. Pertama, seni adalah sarana utama untuk membantu
individu menjadi lebih benar-benar berhubungan dengan diri
mereka sendiri untuk mengalami pertemuan antara pikiran dan
tubuh. Seringkali orang yang mengalami gangguan mental, seperti
penderita anoreksia atau depresi, memiliki pandangan yang
menyimpang tentang tubuh mereka atau tidak mengakui atau
menggunakan tubuh mereka dengan cara yang produktif. Karena
distorsi ini, mereka mengasingkan diri dari kenyataan dan oleh
karena itu mencegah kekuatan penyembuhan dalam diri mereka
sendiri untuk beraksi. Ini adalah fenomena yang Carl Rogers
(Gladding, 2015) gambarkan sebagai "ketidaksesuaian" yang
mencegah tumbuh kembang. Banyak seni, seperti tarian dan
musiknya, memiliki potensi untuk membantu individu menjadi
lebih terintegrasi dan lebih sadar akan diri total mereka.
Kedua untuk menggunakan seni dalam konseling melibatkan
proses dan energi. Jenis keterlibatan aktif membantu memberikan
individu energi baru dan memperkuat. Itu mengarah ke suatu
tempat. Dalam banyak kasus siklus energi input dan output mirip
dengan pelari maraton. Awalnya, pelari menggunakan energi
untuk menempuh jarak tempuh dengan kecepatan tertentu.
Kemudian, setelah rasa sakit fisik yang cukup besar, atau dia
mungkin mengalami apa yang dikenal sebagai "runner's high", di
mana ada perasaan pembaruan dan energi di dalam yang
memungkinkan orang tersebut untuk mengambil langkah. Setelah
partisipasi dalam peristiwa seperti itu, individu menganalisis apa
yang terjadi dan bagaimana apa yang dipelajari dapat
mempengaruhi masa depan. Jenis refleksi dan pembicaraan ini
dapat menghasilkan sesuatu yang baru.
Alasan ketiga untuk memasukkan seni dalam konseling
adalah fokus. Ada pepatah Afrika-Amerika kuno untuk "awasi
Art Counseling: Seni Sebagai Penawar | 21