Page 27 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 27
mewarnai, melukis, dan tanah liat adalah yang paling banyak
media umum. Saat sesi berlangsung, anak mungkin diminta untuk
menceritakan sebuah cerita tentang karya seninya dan terapis
memfasilitasi interpretasi cerita itu. Saat cerita terungkap, fantasi
dan kenyataan saling menggoda, mengarah pada penemuan diri
dan pelepasan katarsis, dan anak dibantu dalam menghadapi
kenyataan trauma dan emosi yang menyertai (Avstreih & Brown,
1979).
Meskipun praktik konseling seni telah ada selama bertahun-
tahun, sampai saat ini, kemanjuran seni terapi belum ditangani
secara empiris (Reynolds et al., 2000). Salah satu alasan yang
dikutip untuk tidak adanya penelitian khasiat adalah kurangnya
terapis seni yang terlatih dalam metode penelitian eksperimental
(Tibbetts, 1995) dan kurangnya sejarah psikolog klinis tingkat
doktor yang terlatih dalam konseling seni (Wadeson, 1980).
Konseling Seni dan Spritualitas
Intervensi yang melibatkan kreativitas dan spiritualitas
menawarkan perspektif baru kepada perawat tentang merawat
pasien saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa kreativitas
menyembuhkan: musik tidak hanya memengaruhi tubuh secara
fisik, tetapi juga merangsang, menenangkan, atau bahkan
membawa pikiran ke alam, seperti halnya lukisan dan pahatan
dapat memunculkan gambar yang memicu ingatan mendalam atau
memungkinkan pasien mengakses cerita dan pola dasar.
keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan. Seni sebagai modalitas
penyembuhan, mendeskripsikan bagaimana seni digunakan dalam
program rumah sakit, dan menjelaskan bagaimana perawat dapat
mengimplementasikan kreativitas dan spiritualitas sebagai terapi
lanjutan. Kata seni termasuk lukisan, patung, musik, tari, puisi,
bercerita, jurnal, dan ekspresi lain yang biasanya ditugaskan ke
arena kreatif.
20 | Art Counseling: Seni Sebagai Penawar