Page 29 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 29
hadiahnya." Seni, terutama yang melibatkan visi, memungkinkan
klien untuk melihat lebih jelas apa yang mereka perjuangkan dan
kemajuan apa yang mereka buat menuju mencapai tujuan mereka
(Lazarus-Leff, 1998). Alasan keempat untuk menggunakan seni
dalam konseling adalah kredibilitas. Arieti (Gladding,
2015)Menjadi sebagai konselor artistik atau menggunakan seni
dalam konseling "memperbesar alam semesta dengan
menambahkan atau mengungkap dimensi baru‖, sekaligus
memperkaya dan memperluas cakrawala konseli yang
berpartisipasi dalam proses tersebut. Konseling sebagai seni, dan
penggunaan seni dalam konseling, memperluas kerja lahir dan
bathin konsseli, Lebih baik lagi, sisi artistik dari konseling
memungkinkan dan bahkan mempromosikan fenomena seperti itu
dengan cara yang menyenangkan dan santai.
Alasan kelima untuk memasukkan komponen seni dalam
konseling adalah untuk membangun kesadaran diri. Kesadaran diri
adalah kualitas yang biasanya meningkat seiring bertambahnya
usia (Erikson, 1983). Namun, kemampuan ini untuk menjadi lebih
berhubungan dengan berbagai dimensi dari diri dapat dipercepat
dan disorot melalui penggunaan seni dalam konseling. Stimulus
visual, auditori, atau indra lainnya yang digunakan dalam sesi
konseling memungkinkan klien untuk mengalami sendiri
ditterently. Allport (Gladding, 2015) Dalam suasana di mana
spontanitas dan pengambilan risiko didorong dalam batas-batas,
konseli mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam praktek
dan perilaku adaptif. Dengan demikian, konseli memperoleh
kepercayaan diri.
Alasan keenam untuk memasukkan seni dalam konseling
melibatkan klien abk, untuk mengkonseptualisasikan dan
menduplikasi kegiatan yang bermanfaat. Seperti jika menulis puisi
terbukti merupakan proses terapeutik, konseli diinstruksikan untuk
menggunakan metode ini dan media bila diperlukan(Gladding,
22 | Art Counseling: Seni Sebagai Penawar

