Page 26 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 26
mengeksplorasi arti dari pengalaman individu tersebut.
Pentingnya memastikan lingkungan secara psikologis aman
dengan penekanan pada proses seni daripada pada keterampilan
konseling. Penting untuk membiarkan orang memilih warna dan
bahan seni itu sendiri, dan lingkungan yang tenang. Memulai
terapi seni dengan diam dan merasakan keheningan
memungkinkan munculnya gambar di pikiran konseli, sehingga
memberikan tema untuk karya seni.
Prinsip dan praktik konseling seni dapat diprediksi, tetapi
tidak mudah untuk diklasifikasikan dengan berbasis bukti. Praktik
Konseling seni adalah profesi yang menawarkan kejutan dan dapat
membangkitkan saat-saat ketidaknyamanan dan ambiguitas. Sudut
pandang ini mengeksplorasi potensi menciptakan ―ruang ketiga‖
atau tempat transformasi, seperti sarang seni, sebagai bagian dari
pendidikan dan praktik terapi seni (Timm-Bottos & Reilly, 2015).
Konseling seni adalah metode intervensi yang secara
tradisional diambil dari teori psikoanalitik sebagai kerangka
kerjanya dan prosedur. Berbagai macam konseling seni saat ini,
yang diinformasikan oleh berbagai paradigma teoretis, memiliki
kesamaan prosedur yang menggunakan seni kreatif sebagai
metode untuk mempromosikan ekspresi dan penyembuhan.
Konselor seni modern menerapkan prosedur konseling seni kreatif
yang sesuai dengan karakteristik psikososia dan kebutuhan
psikologis konseli. Sebagaimana diterapkan secara khusus pada
anak-anak yang mengalami trauma, konseling seni sering kali
(tetapi tidak eksklusif) mencakup perkembangan dari hubungan
terapis-klien melalui penciptaan seni, sering digabungkan dengan
mendongeng (Cloonan, 2005).
Selama sesi terapi awal, sebuah karya seni diselesaikan.
Selama fase ini, peran terapis adalah memfasilitasi kreasi seni
dengan menyediakan alat yang sesuai (artistic media) dan
dorongan. Saat bekerja dengan anak-anak, menggambar pensil,
Art Counseling: Seni Sebagai Penawar | 19