Page 30 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 30
2015). Dengan bertindak atas saran ini, konseli memaparkan jejak
sejarah di atas timah sehingga dia dapat melihat, merasakan, dan
menyadari lebih banyak sepenuhnya apa yang telah dicapai
melalui kerja keras dan inspirasi. Proses seperti itu memungkinkan
kenangan untuk hidup kembali dan mempromosikan prestasi
lainnya.
Watzlawick (Gladding, 2015) Wawasan adalah alasan lain
untuk penggunaan seni dan metode artistik dalam konseling. Dua
jenis wawasan yang paling mungkin dihasilkan. Yang pertama
terutama adalah dari partisipan dalam konseling, yaitu konselor
dan konseli. Dalam jenis wawasan ini, seseorang atau kedua
individu ini melihat situasi dengan cara yang berbeda dari saat
konseling dimulai. Misalnya, klien mungkin melihat situasinya
sebagai tanpa harapan tetapi tidak serius, atau serius tapi tidak
putus asa. Ellis (Gladding, 2015). Jenis fokus ini membuat
perbedaan untuk itu adalah apa yang orang rasakan yang sangat
menentukan tingkat kesehatan mental atau keterasingan mereka.
Dalam jenis wawasan kedua, para profesional mendapatkan
kepekaan baru tentang bagaimana mereka membutuhkan
pengemabangan.
Alasan terakhir untuk menggunakan seni dalam konseling
berpusat pada sosialisasi dan kerjasama. Johnson dan Johnson
(Gladding, 2015) mengumpulkan sejumlah besar informasi yang
menunjukkan bahwa tugas kooperatif menghasilkan pembangunan
hubungan dan pembentukan harga diri yang lebih besar dan
perilaku prososial.
Keuntungan dan Keterbatasan Seni dalam Konseling
Selain alasan yang baru saja dibahas, ada banyak
keuntungan pragmatis untuk menggunakan seni dalam konseling.
Beberapa akan disebutkan di sini, bersama dengan beberapa
batasan.
Art Counseling: Seni Sebagai Penawar | 23