Page 61 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 61

Art Counseling itu sendiri sebagai agen perubahan positif. Selain
             itu,  banyak  studi  yang  diulas  tidak  memberikan  deskripsi  rinci
             tentang intervensi art counseling.
                 Pifalo  (Sarah C.   Slayton   MA et al.,  2011)  menunjukkan
             bahwa  terapi  seni  kognitif-perilaku  berhasil  dalam  mengatasi
             gejala  trauma  pada  anak  dan  remaja  korban  pelecehan  seksual.
             Saunders  dan  Saunders  (Sarah  C.   Slayton   MA  et  al.,  2011)
             melakukan  studi  jangka  panjang  terhadap  sampel  yang  relatif
             besar  94  dari  anak-anak  dan  remaja  yang  berisiko  mengalami
             masalah perilaku jangka panjang. Bukti menunjukkan bahwa Art
             Counseling tidak hanya membantu mengurangi masalah perilaku,
             juga memungkinkan hubungan yang lebih kuat dengan konselor.
                 Lyshak Stelzer et al, menerapkan kelompok terapi seni yang
             berfokus pada trauma dengan remaja yang dirawat di rumah sakit
             yang  dirawat  karena  gangguan  stres  pascatrauma.  Hasilnya
             menunjukkan pengurangan gejala yang signifikan secara statistik
             untuk  remaja  yang  berada  dalam  kelompok  terapi  seni  yang
             berfokus  pada  trauma.  Selain  itu,  catatan  lingkungan  harian
             menunjukkan tren bahwa akan ada kemungkinan insiden perilaku
             dan pengasingan yang lebih sedikit, meskipun "kekhawatiran di
             antara beberapa dokter yang secara langsung menangani ingatan
             dan reaksi terkait trauma dapat secara klinis tidak stabil"(Sarah
             C.   Slayton   MA et al., 2011).
                  Seni  kreatif  memberikan  kesempatan  kepada  anak-anak
              untuk menciptakan alternatif visual dan nyata untuk gambar yang
              mengganggu.  Intervensi  kreatif  juga  memberikan  kesempatan
              bagi  konselor  untuk  mengidentifikasi  distorsi  kognitif  yang
              berkaitan  dengan  rasa  tanggung  jawab  anak  terhadap  trauma,
              gagasan tentang keselamatan masa depan, dan perasaan bersalah
              dan  malu  (Cohen  &  Mannarino,  2004).  Kemampuan  untuk
              menciptakan  sesuatu  yang  indah,  atau  bahkan  hanya  citra  baru
              dan  berbeda,  membuka  pintu  kemungkinan  pergeseran  kognitif


             54  |  Art Counseling: Seni Sebagai Penawar
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66