Page 57 - Art Counseling seni sebagai penawar
P. 57
Kelebihan Cyber-Counseling
Cyber Counseling mendukung relevansi teori konseling
mengenai perlunya memberikan kenyamanan yang dibutuhkan
konseli ketika menghadapi suatu masalah yang tidak dapat
diselesaikan secara tatap muka. Gagasan lain juga menunjukkan
bahwa konseling dunia maya juga merupakan sumber daya yang
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan potensi untuk melengkapi
dan mendukung jenis intervensi lain dan tidak boleh dijadikan
sebagai pengganti intervensi tatap muka. Menurut Salleh et al.
(Hashim et al., 2013), ada lima kategori utama dalam Cyber
Counseling (CC), yaitu: (1) proses, (2) keterampilan, (3)
pendekatan, (4) etika, dan (5) batasan Cyber Counseling. Setiap
kategori memiliki tahapannya masing-masing. Sedangkan sebagai
model layanan pendidikan, salah satu prototipe model konseling
cyber dapat mengacu pada model pendidikan sebagai suatu sistem.
Cyber Counseling telah mampu membantu mengembangkan
layanan konseling yang lebih luas dimana layanan tersebut tidak
hanya dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi juga dapat
dilaksanakan dengan bantuan teknologi jaringan internet. Menurut
Keenan (Hidayati et al., 2021) Cyber Counseling memiliki
beberapa keunggulan, yaitu (1) dapat menyimpan catatan proses
konseling secara permanen. Ini akan bermanfaat bagi klien,
konselor, dan supervisor konselor, (2) membantu individu
merefleksikan pengalaman mereka dengan seni mengetik, (3) klien
dapat mengekspresikan perasaan mereka dalam diri mereka
"kondisi sekarang. Mereka juga dapat segera mengetik dan
mengirim email ketika mengalami depresi atau panik tanpa harus
menunggu sesi konseling berikutnya. Selain itu, Cyber Counseling
juga sangat cocok diberikan kepada klien yang (1) secara
geografis terisolasi, (2) memiliki keterbatasan fisik, (3) tidak mau
melakukan konseling, dan (4) lebih suka menulis daripada
berbicara. Pengembangan Cyber Counseling dalam penelitian
50 | Art Counseling: Seni Sebagai Penawar