Page 155 - Gemilang Peradaban Islam
P. 155
dinasti Shafawi. Karena itu, ketika Shafawi meyerang
wilayah Sircassia yang pasukan tersebut dipimpin oleh
Sirwan, AK Koyunlu mengirimkan bantuan militer kepada
Sirwan sehingga pasukan Haidar kalah dan Haidar sendiri
terbunuh dalam peperangan itu.
Ali, putra dan pengganti Haidar didesak oleh bala
tentaranya untuk menunut balas atas kematian ayahnya,
terutama terhadap AK Koyunlu. Tetapi Ya’kub pemimpin AK
Koyunlu dapat menangkap dan memenjarakan Ali bersama
saudaranya; Ibrahin dan Ismail serta ibunya, selama empat
setengah tahun (1489-1493). Mereka dibebaskan oleh
Rustam, putra mahkota AK Koyunlu dengan syarat
membantunya memerangi saudara sepupunya. Setelah
saudara sepupu Rustam dapat dikalahkan. Ali bersaudara
kembali ke Ardabil. Akan tetapi, Rustam kembali memusuhi
dan menyerang Ali bersaudara, dan Ali terbunuh dalam
serangan ini 1494 M.
Kepemimpinan gerakan Shafawi selanjutnya berada di
tangan Ismail yang saat itu baru berusia 7 tahun. Selama 5
tahun Ismail beserta pasukannya bermarkas di Gillian,
mempersiapkan Persiapan dan mengadakan hubungan
dengan para pengikutnya di Azerbaizan, Syiria, dan Anatolia.
Pasukan itu dinamai Qizilbash (Baret Merah)
Di bawah pimpinan Ismail pada tahun 1501 M pasukan
Qizilbash menyerang dan mengalahkan AK Koyunlu di
Sharur, dekat Nakhchivan. Pasukan ini terus berusaha
memasuki dan menaklukkan Tabriz, ibukota AK Koyunlu
dan berhasil merebut serta mendudukinya. Di kota ini Ismail
memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama dinasti
Shafawi. Ia disebut pula Ismail I.
146 | Asep Solikin